Secara arti Desainer grafis adalah orang-orang yang membuat visual untuk suatu perusahaan atau organisasi. Seorang desainer grafis mampu menggunakan keterampilan visual, kreativitas, dan keterampilan teknis untuk merancang visual yang digunakan dalam materi pemasaran, situs web, logo, dll.

Pekerjaan sebagai desainer grafis saat ini menjadi pekerjaan yang banyak dicari di Indonesia. Kebutuhan untuk menggunakan jasa seorang desainer grafis pun semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi. Untuk urusan kemampuan pun, desainer grafis dari indonesia gak kalah jago dan berkualitas dibandingkan dengan desainer grafis dari luar negeri.

Lalu, kalau berbicara soal berapa desainer grafis Indonesia yang terkenal dan sudah diakui di dunia internasional? jelas jawabannya banyak sekali. Namun, kali ini kita akan membahas 10 nama desainer grafis Indonesia yang sudah mempunyai pencapaian yang besar di Internasional. Siapa saja nama-nama tersebut?

Yuk simak penjelasan 10 Desainer Grafis Indonesia yang terkenal di Dunia!

Danton Sihombing

Yang pertama adalah Danton Sihombing, seorang desainer grafis yang memulai karirnya sejak tahun 1990. memiliki gelar master di bidang desain grafis dari Savannah College of Art and Design (SCAD), Georgia, AS. Danton Sihombing dikenal sebagai salah satu orang yang berperan besar pada proyek prestisius revitalisasi brand Marks & Spencer dan Nascar.

Beliau pernah berkarya di beberapa perusahaan kelas dunia contohnya Allied Graphic Arts (AGA), New York. Selain aktif sebagai desainer grafis, danton juga aktif sebagai penulis dan mempunyai buku berjudul “Tipografi dalam Desain Grafis”.

Di tahun 2000, Danton Sihombing membangun sebuah perusahaan konsultasi, yang ia beri nama Inkara Brand Consulting. Layanan yang bisa diberikan oleh perusahaan ini antara lain, strategi merek, ekuitas merek, identitas merek, serta internal brand engagement. Di bawah kepemimpinan Danton, perusahaan Inkara pun memperoleh kepercayaan dari beberapa klien ternama seperti, Lippo Group, Telkomsel, Aerowisata Hotels anda Resorts, dan Perusahaan Gas Negara (PGN).

Christiawan “Chris” Lie

Nama desainer grafis Indonesia yang terkenal di dunia selanjutnya adalah Christiawan Lie, atau biasa dikenal dengan nama Chris. Beliau yang merupakan lulusan Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB). Meski mengambil jurusan di arsitektur, beliau memiliki keinganan yang kuat untuk menjadi komikus.

Chris adalah salah satu pendiri re:On Comics yang merupakan salah satu platform komik terkenal di Indonesia. Selain itu, Chris juga mendirikan Caravan Studio yang bekerja sama dengan berbagai perusahaan terkenal dunia.

Hasil karya yang paling keren dari kerjasama Chris lie & Caravan Studio, dengan perusahaan mainan internasional Hasbro adalah mainan action figure GI Joe, beberapa karakter dan desain kemasannya. Untuk urusan desain mainan, komik, ilustrasi, dan concept art, studio yang didirikan oleh Chris lie sudah tidak bisa diragukan lagi. Beberapa nama beken lainnya yang menjadi klien Caravan Studio selain Hasbro yaitu Sony Online Entertainment, Mattel, Wizard of The Coast, Fantasy Flight Games, Capcom, Marvel Studio, Alderac Entertainment, 2K Games, Vicarious Visions, LEGO, Firaxis, Tokyopop, dan masih banyak lagi.

Yolanda “Yo” Santosa

Tidak kalah dengan kaum adam, desainer grafis Indonesia yang satu ini mempunyai pencapaian besar di dunia film. Ia bernama Yolanda “Yo” Santosa seniman desainer grafis asal Indonesia yang sudah diakui dunia Internasional. Kelahiran Jakarta, tahun 1978 Yolanda memiliki segudang prestasi dalam dunia desain grafis.

Proyek desain untuk ‘Desperate Housewives‘ adalah salah satu karya yang menjadi kebanggaan dan berkesan untuknya. Selain itu beberapa proyek desain grafis untuk keperluan film juga pernah Yolanda kerjakan, diantaranya adalah Hulk (2003), Desperate Housewife (2004), Ugly Betty (2006), Herbie Fully Loaded (2006), atau Zack Synders 300 (2007). Atas karyanya itu, ia pun dianugrahkan beberapa gelar pada tahun 2006, di antaranya seperti Webby Award Honoree dan Graphic Design USA Award.

Henricus Kusbiantoro

Desainer grafis berikut ini adalah lulusan ITB, beliau termasuk desainer grafis top Indonesia yang karyanya diakui di luar negeri. Henricus Kusbiantoro seorang art director di Landor. Perusahaan terkemuka yang menjadi pionir sebagai konsultan merek dan logo yang berpusat di San Fransisco AS.

Pria yang berasal dari Bandung ini sempat meneruskan pendidikannya di Pratt Institue, Brooklyn, New York dan lulus tahun 2000 dengan predikat highest achievement. Setelah itu Henri bekerja di Chermayeff & Geismar. Dia merancang beberapa logo penting, seperti The Emmy Award, Japan Airlanes, Guggenheim Foundation dan Food Network Channel.

Bahkan beliau juga beberapa kali membuat logo untuk event terkenal. Contohnya di antara lain adalah Global Aids Campaign untuk Bono U2, “Make it Matter” Hewlett Packard, Piala Dunia American Football, Samsung Beijing 2008, dan lain sebagainya.

Bayu “Bayo Gale” Santoso

Bayu Santoso atau biasa dikenal dengan Bayo Gale merupakan seorang desainer grafis yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Walaupun Bayu terlahir dari keluarga yang sederhana dari daerah Sleman, Yogyakarta, namun dirinya berani mengikuti kontes desain grafis internasional yang membuat namanya menjadi terkenal.

Bayu berhasil memenangkan kontes bergengsi desain album “V” diadakan oleh band internasional yang sangat terkenal yaitu Maroon 5. Bahkan, kemenangannya ini ia dapatkan saat masih berumur 19 tahun dan masih menjalankan studi di Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta. Bayu membuat desain cover album “V” menggunakan konsep yang tidak biasa, yaitu dengan menggabungkan unsur barat dan ornamen nusantara.

Desain gambar wajah Harimau dan motif “V” yang jelas di wajahnya, ia buat secara kreatif untuk mempresentasikan album dengan lagu Animals sebagai hits-nya. Tak hanya sampai situ, dirinya pun mampu melanjutkan prestasinya dengan menjadi pemenang kontes desain grafis yang diadakan oleh musisi amerika yaitu Billy Joel.

Marsha Chikita

Siapa yang menyangka dibalik suksesnya film Upin dan Ipin, ada salah satu orang yang berkontribusi besar pada film tersebut. Ia adalah seniman grafis asal Indonesia yang bernama Marsha Chikita. Selain dikenal sebagai film produksi dari negara Malaysia, namun film ini mempunyai cerita yang sangat populer di kalangan anak-anak Indonesia.

Awal karir Marsha Chikita dimulai sebagai karyawan magang di rumah produksi dari film Upin dan Ipin, tak lain yaitu Las’ Copaque Production. Saat itu ia menjadi satu-satunya orang Indonesia yang bekerja disana. Dengan hasil karyanya yang dinilai sangat baik, karirnya pun naik sehingga ia diterima sebagai karyawan di tahun 2010.

Selama bekerja di Las’ Copaque Production, ia pun banyak mendapatkan pelajaran dalam pembuatan animasi, mulai dari mempelajari karakteristik tokoh, pencahayaan pada gambar, menggerakkan gambar, hingga mengatur komposisi gambar.

Rini Sugianto

Seniman grafis perempuan selanjutnya adalah Rini Sugianto, wanita kreatif yang satu ini sukses berkarir setelah dirinya memutuskan untuk melanjutkan studi di Academy of Art University, San Fransisco, Amerika Serikat. Ia belajar tentang animation dan visual effect. Setelah lulus Rini mulai bekerja di WETA Digital, sebuah perusahaan terkemuka dunia visual efek yang berbasis di Selandia Baru.

Ketika pertama kali bekerja di perusahaan tersebut, Rini langsung terlibat untuk pembuatan film The Aventure of Tintin (2011). Setelahnya semakin banyak proyek film terkenal yang dia kerjakan, beberapa contohnya seperti  Ironman 2, The Avengers, The Hunger Games, The Hobbit: The Desolation of Smaug.

Selain itu Rini berhasil mengerjakan proyek film Teenage Mutant Ninja Turtle yang ia kerjakan saat bekerja di Industrial Light & Magic di San Fransisco. Menariknya, film Ready Player One (2019) yang menjadi salah satu nominasi penerima Oscar 2019 termasuk yang dikerjakan juga oleh Rini.

Lucia C. Dambies

Sosok wanita desainer grafis kali ini juga layak untuk diperhatikan, sebab dirinya sudah bercita-cita menjadi desainer grafis sejak SMP. Wanita tersebut bernama Lucia C. Dambies atau akrab dipanggil Loucee, ia pernah mendapatkan predikat cum laude ketika lulus dari ITB jurusan Desain Komunikasi Visual di tahun 1999. Tidak sampai situ, ia pun melanjutkan studi tingkat Master di Pratt Institute, New York City, dengan program studi Visual Communication Design.

Karena karya-karyanya, dirinya pernah diberikan penghargaan Circle Award for Academic Outstanding Achievement dari Pratt Institute. Selama tinggal di New York City, Loucee sempat memperoleh pengalaman bekerja di studio desain grafis legendaris bernama Chermayeff & Geissmar dan Wolff Olins. Bahkan ketika ia tinggal di Newcastle Upon Tyne, Inggris, ia bekerja sebagai Head Designer di Wharton Bradley Mack, perusahaan yang bergerak di bidang internet marketing specialist.

Andre Surya

Bicara tentang dunia desainer grafis yang mendunia, tak lengkap rasanya jika tak menyebut nama Andre Surya. Beliau yang lahir di Jakarta, 1 Oktober 1984, merupakan lulusan dari Universitas Tarumanegara jurusan Desain Komunikasi Visual. Beliau adalah satu-satunya digital artist asal Indonesia yang bekerja di Industrial Light and Magic (ILM) Lucasfilm yang didirikan oleh George Lucas, sutradara Star Wars.

Andre pernah menghasilkan karya yang mengagumkan dengan nama City of Enhasa yang diikut sertakan kedalam kontes Future World Contest dan ia pun mampu meraih juara satu. Sejumlah film yang terkenal dan ternama pun ia juga terlibat didalamnya. Film tersebut seperti, Ironman, Ironman 2, Star Trek, Terminator Salvation, Indiana Jones and The Kingdom of Crystal Skull, Surrogates dan Transformers II: revenge of The Fallen.

Sampai pada akhirnya Andre pun mendirikan sebuah sekolah animasi bernama Enspire School of Digital Art yang berlokasi di Jakarta Barat.

Melissa Sunjaya

Nama terakhir desainer grafis terkenal di dunia yang berasal dari Indonesia adalah Melissa Sunjaya. Perempuan kelahiran Jakarta tahun 1974 ini pernah berkarya di beberapa studio desain grafis yang sangat terkenal di California seperti CMg Design Inc, Ph.D dan Siegel & Gale Los Angeles.

Awal karirnya dimulai setelah ia lulus dari Universitas Trisakti jurusan desain grafis, lalu melanjutkan studi di Art Center di Swiss dan Amerika. Dia pun akhirnya terlibat di berbagai proyek branding beberapa korporasi seperti Fox Twentieth Century, 29 Palms, Gean Gardner Photography dan Mark Hanauer Photography.

Sejumlah penghargaan pun sempat ia dapatkan ketika ia berhasil menjalin kolaborasi dengan koleganya dari Swiss Dominic Symons. Penghargaannya seperti Red Dot Design Awards, Good Design Awards, serta International Forum Awards. Hingga pada tahun 2006, ia memilih untuk kembali ke Indonesia dan mengembangkan usahanya di bidang brand yang bernama ‘Tulisan’.

Kesimpulan

Itulah 10 Desainer Grafis Indonesia Terkenal di Dunia, menjadikan bukti nyata kalau orang Indonesia pun mempunyai kemampuan yang tidak kalah kreatif dibandingkan dengan warga negara lain. Yuk buktikan kalau kamu pun bisa menjadi desainer grafis yang mampu menembus pasar internasional!

Dan buat kamu yang lagi nyari aset desain premium untuk keperluan promosi bisnis atau pekerjaan lainnya. Git Aset adalah jawabannya. Di sini, kamu bisa menemukan berbagai aset yang dapat didownload secara gratis sesuai kebutuhanmu.
Langsung aja Download Aset GRATIS kami di link berikut

1 comment
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

Macam-Macam Jenis Font Dalam Desain

Table of Contents Hide Font SerifFont San SerifFont DisplayFont Script Font ComicFont TypewriterFont…

9 Produk Desain Grafis yang Dapat Kamu Pelajari Saat Ini

Table of Contents Hide Rekomendasi Produk Desain Grafis 1. Desain Visual Identity2.…

7 Software Desain Grafis yang Gratis dan Berkualitas

Table of Contents Hide Rekomendasi Software Desain Grafis yang Gratis dan Terbaik1.…

10 Desainer Grafis Terkenal di Dunia

Seiring dengan perkembangan jaman, karir sebagai seorang Desainer Grafis bisa menjadi pekerjaan…